1. Flyback
Flyback merupakan komponen penting dalam pesawat TV yang fungsi
utamanya sebagai penyuplai tegangan tinggi pada CRT, disamping untuk
suplai2 tegangan lainnya. Sebagai komponen high voltage transformer,
flyback sering mengalami kerusakan baik yang bisa dilihat secara fisik
maupun tidak. Untuk rekan2 teknisi mungkin bahkan sering membandrek
flyback, atau mengganti dengan komponen yang tidak sama dengan serial
part-nya, tentunya dengan kita tahu pin-pin data flyback yang akan kita
ganti, biasanya dengan cara melihat data jalur pada PCBnya. Bagi para
teknisi yang tinggal jauh dari perkotaan perihal bandrek-membandrek
mungkin sudah menjadi hal yang biasa, ini dikarenakan untuk mendapatkan
seri yang sesuai kadang-kadang sulit didapat di toko-toko terdekat. Ada
sedikit kabar gembira bagi rekan2 teknisi bahwa di tempat kami ada
Flyback Ori dengan harga murah….!. Namun untuk serialnya masih tergolong
baru, bisa juga digunakan untuk membandrek semisal Tv China yang
kebanyakan masih sulit didapat di toko-toko, hanya sebagian kecil saja
yang ada. Disamping itu juga kami menyediakan Flyback biasa namun sudah
kami chek kualitasnya, lumayan tidak mengecewakan. Di atas adalah contoh
gambar flyback ori, dan berikut adalah data pin-nya :
L40B18500 : COL_B+_24V_180V_AFC_NC_ABL_16V_GROUND_H (SANYO)
BSC25-0232A/FA 104 WJZZ : COL _B+_GROUND_24V_+12V_-12V_180V_GROUND_H_ABL (SHARP CZAR 21 FLAT)
BSC 25-0285B : COL_B+_24V_15V_GROUND_H_NC_180V_NC_ABL
BSC 25-T1010A (Tv China/Mesin W COM dll)
FA 116 WJ (SHARP)
2.Resistor
Pengertian dan fungsi resistor – Pengertian Resistor adalah salah
satu komponen elektronika yang paling banyak digunakan dalam rangkaian,
fungsi resistor adalah sebagai tahanan atau penghambat tegangan, yang
pada penerapannya dapat digunakan dalam berbagai keperluan.
Fungsi Resistor dalam komponen elektronika sangat berpengaruh besar,
karena resistor merupakan komponen elektronika dasar yang berfungsi
untuk menghambat arus listrik yang melewati suatu rangkaian. Resistor
juga merupakan komponen elektronika yang berjenis pasif mempunyai sifat
menghambat arus listrik.
Berikut ini beberapa fungsi resistor :
Resistor berfungsi sebagai pembagi arus
Resistor berfungsi Sebagai pembatas / pengatur arus
Resistor berfungsi Sebagai penurun tegangan
Resistor berfungsi Sebagai pembagi tegangan
Resistor berfungsi Sebagai penghambat aliran arus listrik,dan lain-lain.
Pengertian dan fungsi resistor
Dapat di simpulkan, bahwa semua rangkaian elektronika selalu menggunakan
komponen elektronika yang satu ini. Jadi sangat wajar apabila resistor
menjadi komponen elektronika yang paling terkenal dan juga paling banyak
di pakai. Simbol dari Resistor adalah ohm, atau biasa di lambangkan
dengan simbol Ω.
Selain membahas tentang fungsi resistor, kali ini kita juga akan
membahas nilai dan jenis dari resistor. Nilai resistor di bagi menjadi 3
jenis, yaitu :
Fixed Resistor : Yaitu resistor yang nilai hambatannya tetap.
Variable Resistor : Yaitu resistor yang nilai hambatannya dapat diubah-ubah.
Resistor Non Linier : Yaitu resistor yang nilai hambatannya tidak
linier karena pengaruh faktor lingkungan misalnya suhu dan cahaya.
Jenis-Jenis Resistor juga bermacam-macam, saat ini sudah banyak jenis
dari resistor yang banyak di jual di pasaran. Berikut ini kami jelaskan
tentang jenis-jenis resistor :
Resistor Biasa (nilainya tetap) adalah sebuah resistor penghambat
gerak arus listrik yang nilainya tidak dapat berubah (konstan).
Resistor ini biasanya terbuat dari nikel atau karbon.
Resistor Variabel (berubah) adalah sebuah resistor yang nilai variabelnya dapat berubah dengan cara memutar atau menggeser.
Rangkaian Catu Daya (Power Supply)
Rangkaian berfungsi untuk mengubah arus AC menjadi DC yang selanjutnya didistribusikan ke seluruh rangkaian.
Rangkaian catu daya dibatasi oleh garis putih pada PCB dan daerah di
dalam kotak merah. Daerah di dalam garis putih adalah rangkaian input
yang merupakan daerah tegangan tinggi (live area). Sementara itu, daerah
di dalam kotak merah adalah output catu daya yang selanjutnya
mendistribusikan tegangan DC ke seluruh rangkaian TV.
Rangkaian Penala (Tuner)
Rangkaian ini terdiri dari penguat frekuensi tinggi ( penguat HF ),
pencampur (mixer), dan osilator lokal. Rangkaian penala berfungsi untuk
menerima sinyal masuk (gelombang TV) dari antena dan mengubahnya menjadi
sinyal frekuensi IF.
Rangkaian penguat IF (Intermediate Frequency)
Rangkaian ini berfungsi sebagai penguat sinyal hingga 1.000 kali. Sinyal
output yang dihasilkan penala (tuner) merupakan sinyal yang lemah dan
yang sangat tergantung pada pada sinyal pemancar, posisi penerima, dan
bentang bentang alam. Rangkaian ini juga berguna untuk membuang
gelombang lain yang tidak dibutuhkan dan meredam interferensi pelayanan
gelombang pembawa suara yang mengganggu gambar.
Rangkaian Detektor Video
Rangkaian ini berfungsi sebagai pendeteksi sinyal video komposit yang
keluar dari penguat IF gambar. Selain itu, rangkaian ini berfungsi pula
sebagai peredam seluruh sinyal yang mengganggu karena apabila ada sinyal
lain yang masuk akan mengakibatkan buruknya kualitas gambar. Salah satu
sinyal yang di redam adalah sinyal suara.
Rangkaian Penguat Video
Rangkaian ini berfungsi sebagai penguat sinyal luminan yang berasal dari
deteltor video sehingga dapat menjalankan layar kaca atau CRT (catode
ray tube). Didalam rangkaian penguat video terdapat pula rangkaian ABL
(automatic brightness level) atau pengatur kuat cahaya otomatis yang
berfungsi untuk melindungi rangkaian tegangan tinggi dari tegangan
muatan lebih yang disebabkan oleh kuat cahaya pada layar kaca.
Rangkaian AGC (Automatic Gain Control)
Rangkaian AGC berfungsi untuk mengatur penguatan input secara otomatis.
Rangkaian ini akan menstabilkan sendiri input sinyal televisi yang
berubah- ubah sehingga output yang dihasilkan menjadi konstan.
Rangkaian Defleksi Sinkronisasi
Rangkaian ini terdiri dari empat blok, yaitu rangkaian sinkronisasi,
rangkaian defleksi vertikal, rangkaian defleksi horizontal, dan
rangkaian pembangkit tegangan tinggi.
Rangkaian Audio
Suara yang kita dengar adalah hasil kerja dari rangkaian ini, sinyal
pembawa IF suara akan dideteksi oleh modulator frekuensi (FM).
Sebelumnya, sinyal ini dipisahkan dari sinyal pembawa gambar.
Induktor
Sebuah
induktor atau
reaktor adalah sebuah
komponen elektronika pasif (kebanyakan berbentuk
torus) yang dapat menyimpan energi pada
medan magnet yang ditimbulkan oleh
arus listrik yang melintasinya. Kemampuan induktor untuk menyimpan energi magnet ditentukan oleh
induktansinya, dalam satuan Henry. Biasanya sebuah induktor adalah sebuah kawat penghantar yang dibentuk menjadi
kumparan,
lilitan membantu membuat medan magnet yang kuat di dalam kumparan
dikarenakan hukum induksi Faraday. Induktor adalah salah satu komponen
elektronik dasar yang digunakan dalam rangkaian yang arus dan
tegangannya berubah-ubah dikarenakan kemampuan induktor untuk memproses
arus bolak-balik.
Sebuah induktor ideal memiliki induktansi, tetapi tanpa
resistansi atau
kapasitansi,
dan tidak memboroskan daya. Sebuah induktor pada kenyataanya merupakan
gabungan dari induktansi, beberapa resistansi karena resistivitas kawat,
dan beberapa kapasitansi. Pada suatu frekuensi, induktor dapat menjadi
sirkuit resonansi karena kapasitas parasitnya. Selain memboroskan daya
pada resistansi kawat, induktor berinti magnet juga memboroskan daya di
dalam inti karena efek histeresis, dan pada arus tinggi mungkin
mengalami nonlinearitas karena penjenuhan.
Transistor
Transistor adalah
alat semikonduktor
yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung
(switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi
lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana
berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET),
memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber
listriknya.
Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor
(E) dan Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor
dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar
daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output
Kolektor.
Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia
elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam
amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber
listrik stabil (stabilisator) dan penguat sinyal radio. Dalam
rangkaian-rangkaian
digital, transistor digunakan sebagai
saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai
logic gate, memori dan fungsi rangkaian-rangkaian
Cara kerja semikonduktor
Pada dasarnya, transistor dan tabung vakum memiliki fungsi yang serupa; keduanya mengatur jumlah aliran arus listrik.
Untuk mengerti cara kerja
semikonduktor,
misalkan sebuah gelas berisi air murni. Jika sepasang konduktor
dimasukan kedalamnya, dan diberikan tegangan DC tepat dibawah tegangan
elektrolisis (sebelum air berubah menjadi
Hidrogen dan
Oksigen),
tidak akan ada arus mengalir karena air tidak memiliki pembawa muatan
(charge carriers). Sehingga, air murni dianggap sebagai
isolator.
Jika sedikit garam dapur dimasukan ke dalamnya, konduksi arus akan
mulai mengalir, karena sejumlah pembawa muatan bebas (mobile carriers,
ion)
terbentuk. Menaikan konsentrasi garam akan meningkatkan konduksi, namun
tidak banyak. Garam dapur sendiri adalah non-konduktor (
isolator), karena pembawa muatanya tidak bebas.
Silikon murni sendiri adalah sebuah isolator, namun jika sedikit pencemar ditambahkan, seperti
Arsenik,
dengan sebuah proses yang dinamakan doping, dalam jumlah yang cukup
kecil sehingga tidak mengacaukan tata letak kristal silikon, Arsenik
akan memberikan
elektron
bebas dan hasilnya memungkinkan terjadinya konduksi arus listrik. Ini
karena Arsenik memiliki 5 atom di orbit terluarnya, sedangkan Silikon
hanya 4. Konduksi terjadi karena pembawa muatan bebas telah ditambahkan
(oleh kelebihan elektron dari Arsenik). Dalam kasus ini, sebuah Silikon
tipe-n (n untuk negatif, karena pembawa muatannya adalah elektron yang
bermuatan negatif) telah terbentuk.
Selain dari itu, silikon dapat dicampur dengan
Boron
untuk membuat semikonduktor tipe-p. Karena Boron hanya memiliki 3
elektron di orbit paling luarnya, pembawa muatan yang baru, dinamakan
"lubang" (hole, pembawa muatan positif), akan terbentuk di dalam tata
letak kristal silikon.
Dalam tabung hampa, pembawa muatan (elektron) akan dipancarkan oleh
emisi thermionic dari sebuah
katode yang dipanaskan oleh kawat filamen. Karena itu, tabung hampa tidak bisa membuat pembawa muatan positif (hole).
Dapat dilihat bahwa pembawa muatan yang bermuatan sama akan saling
tolak menolak, sehingga tanpa adanya gaya yang lain, pembawa-pembawa
muatan ini akan terdistribusi secara merata di dalam materi
semikonduktor. Namun di dalam sebuah transistor bipolar (atau diode
junction) dimana sebuah semikonduktor tipe-p dan sebuah semikonduktor
tipe-n dibuat dalam satu keping silikon, pembawa-pembawa muatan ini
cenderung berpindah ke arah sambungan P-N tersebut (perbatasan antara
semikonduktor tipe-p dan tipe-n), karena tertarik oleh muatan yang
berlawanan dari seberangnya.
Kenaikan dari jumlah pencemar (doping level) akan meningkatkan
konduktivitas dari materi semikonduktor, asalkan tata-letak kristal
silikon tetap dipertahankan. Dalam sebuah transistor bipolar, daerah
terminal emiter memiliki jumlah doping yang lebih besar dibandingkan
dengan terminal basis. Rasio perbandingan antara doping emiter dan basis
adalah satu dari banyak faktor yang menentukan sifat penguatan arus
(current gain) dari transistor tersebut.
Jumlah doping yang diperlukan sebuah semikonduktor adalah sangat
kecil, dalam ukuran satu berbanding seratus juta, dan ini menjadi kunci
dalam keberhasilan semikonduktor. Dalam sebuah metal, populasi pembawa
muatan adalah sangat tinggi; satu pembawa muatan untuk setiap atom.
Dalam metal, untuk mengubah metal menjadi isolator, pembawa muatan harus
disapu dengan memasang suatu beda tegangan. Dalam metal, tegangan ini
sangat tinggi, jauh lebih tinggi dari yang mampu menghancurkannya.
Namun, dalam sebuah semikonduktor hanya ada satu pembawa muatan dalam
beberapa juta atom. Jumlah tegangan yang diperlukan untuk menyapu
pembawa muatan dalam sejumlah besar semikonduktor dapat dicapai dengan
mudah. Dengan kata lain, listrik di dalam metal adalah inkompresible
(tidak bisa dimampatkan), seperti fluida. Sedangkan dalam semikonduktor,
listrik bersifat seperti gas yang bisa dimampatkan. Semikonduktor
dengan doping dapat diubah menjadi isolator, sedangkan metal tidak.
Gambaran di atas menjelaskan konduksi disebabkan oleh pembawa muatan,
yaitu elektron atau lubang, namun dasarnya transistor bipolar adalah
aksi kegiatan dari pembawa muatan tersebut untuk menyebrangi daerah
depletion zone. Depletion zone ini terbentuk karena transistor tersebut
diberikan tegangan bias terbalik, oleh tegangan yang diberikan di antara
basis dan emiter. Walau transistor terlihat seperti dibentuk oleh dua
diode yang disambungkan, sebuah transistor sendiri tidak bisa dibuat
dengan menyambungkan dua diode. Untuk membuat transistor,
bagian-bagiannya harus dibuat dari sepotong kristal silikon, dengan
sebuah daerah basis yang sangat tipis.
Cara kerja transistor
Dari banyak tipe-tipe transistor modern, pada awalnya ada dua tipe dasar transistor,
bipolar junction transistor (BJT atau transistor bipolar) dan
field-effect transistor (FET), yang masing-masing bekerja secara berbeda.
Transistor bipolar dinamakan demikian karena kanal konduksi utamanya
menggunakan dua polaritas pembawa muatan: elektron dan lubang, untuk
membawa arus listrik. Dalam BJT, arus listrik utama harus melewati satu
daerah/lapisan pembatas dinamakan
depletion zone, dan ketebalan lapisan ini dapat diatur dengan kecepatan tinggi dengan tujuan untuk mengatur aliran arus utama tersebut.
FET (juga dinamakan transistor unipolar) hanya menggunakan satu jenis
pembawa muatan (elektron atau hole, tergantung dari tipe FET). Dalam
FET, arus listrik utama mengalir dalam satu kanal konduksi sempit dengan
depletion zone di kedua sisinya (dibandingkan dengan transistor bipolar
dimana daerah Basis memotong arah arus listrik utama). Dan ketebalan
dari daerah perbatasan ini dapat diubah dengan perubahan tegangan yang
diberikan, untuk mengubah ketebalan kanal konduksi tersebut. Lihat
artikel untuk masing-masing tipe untuk penjelasan yang lebih lanjut.
Jenis-jenis transistor
Secara umum, transistor dapat dibeda-bedakan berdasarkan banyak kategori:
- Materi semikonduktor: Germanium, Silikon, Gallium Arsenide
- Kemasan fisik: Through Hole Metal, Through Hole Plastic, Surface Mount, IC, dan lain-lain
- Tipe: UJT, BJT, JFET, IGFET (MOSFET), IGBT, HBT, MISFET, VMOSFET, MESFET, HEMT, SCR serta pengembangan dari transistor yaitu IC (Integrated Circuit) dan lain-lain.
- Polaritas: NPN atau N-channel, PNP atau P-channel
- Maximum kapasitas daya: Low Power, Medium Power, High Power
- Maximum frekuensi kerja: Low, Medium, atau High Frequency, RF transistor, Microwave, dan lain-lain
- Aplikasi: Amplifier, Saklar, General Purpose, Audio, Tegangan Tinggi, dan lain-lain
BJT
BJT
(Bipolar Junction Transistor) adalah salah satu dari dua jenis
transistor. Cara kerja BJT dapat dibayangkan sebagai dua diode yang
terminal positif atau negatifnya berdempet, sehingga ada tiga terminal.
Ketiga terminal tersebut adalah emiter (E), kolektor (C), dan basis (B).
Perubahan arus listrik dalam jumlah kecil pada terminal basis dapat
menghasilkan perubahan arus listrik dalam jumlah besar pada terminal
kolektor. Prinsip inilah yang mendasari penggunaan transistor sebagai
penguat elektronik. Rasio antara arus pada koletor dengan arus pada
basis biasanya dilambangkan dengan β atau

. β biasanya berkisar sekitar 100 untuk transistor-transisor BJT.
FET
FET dibagi menjadi dua keluarga:
Junction FET (
JFET) dan
Insulated Gate FET (IGFET) atau juga dikenal sebagai
Metal Oxide Silicon (atau
Semiconductor)
FET (
MOSFET). Berbeda dengan IGFET, terminal gate dalam JFET membentuk sebuah
diode
dengan kanal (materi semikonduktor antara Source dan Drain). Secara
fungsinya, ini membuat N-channel JFET menjadi sebuah versi solid-state
dari tabung vakum, yang juga membentuk sebuah diode antara
grid dan
katode.
Dan juga, keduanya (JFET dan tabung vakum) bekerja di "depletion mode",
keduanya memiliki impedansi input tinggi, dan keduanya menghantarkan
arus listrik dibawah kontrol tegangan input.
FET lebih jauh lagi dibagi menjadi tipe
enhancement mode dan
depletion mode.
Mode menandakan polaritas dari tegangan gate dibandingkan dengan source
saat FET menghantarkan listrik. Jika kita ambil N-channel FET sebagai
contoh: dalam depletion mode, gate adalah negatif dibandingkan dengan
source, sedangkan dalam enhancement mode, gate adalah positif. Untuk
kedua mode, jika tegangan gate dibuat lebih positif, aliran arus di
antara source dan drain akan meningkat. Untuk P-channel FET,
polaritas-polaritas semua dibalik. Sebagian besar IGFET adalah tipe
enhancement mode, dan hampir semua JFET adalah tipe depletion mode.